Kata Pengantar
Halo selamat datang di NaturalNailBar.ca. Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa Yesus disalib menurut Islam? Apakah Anda ingin tahu apa perspektif agama Islam mengenai kisah penyaliban ini? Kami telah meneliti secara mendalam topik ini dan akan memberikan penjelasan terperinci tentang hal ini. Artikel ini akan membahas berbagai aspek penyaliban Yesus dilihat dari perspektif Islam, termasuk alasan teologis, sejarah, dan implikasi doktrinalnya.
Sebelum kita mendalami topik ini, penting untuk memahami bahwa agama Islam sangat menghormati Yesus (Isa) sebagai nabi yang diutus oleh Tuhan. Umat Islam percaya bahwa Yesus adalah seorang utusan Tuhan yang membawa pesan penting kepada umat manusia. Namun, mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan atau Anak Tuhan.
Pendahuluan
Peristiwa Penyaliban dalam Islam
Dalam Islam, penyaliban Yesus tidak diakui sebagai peristiwa sejarah yang sebenarnya. Umat Islam percaya bahwa Yesus tidak benar-benar disalibkan, tetapi diselamatkan oleh Tuhan dan dibawa ke surga. Keyakinan ini didasarkan pada beberapa ayat Al-Qur’an, termasuk:
“Mereka (orang-orang Yahudi) merencanakan, dan Allah juga merencanakan. Dan Allah adalah sebaik-baik perencana.” (QS. Al-Anfal: 30)
“Dan mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh dan salib) adalah orang yang diserupakan dengan dia…” (QS. An-Nisa’: 157)
Alasan Teologis
Penolakan terhadap penyaliban Yesus dalam Islam didasarkan pada alasan teologis tertentu. Pertama-tama, Islam mengajarkan bahwa Tuhan adalah Mahakuasa dan tidak dapat dikalahkan. Jika Yesus benar-benar Tuhan atau Anak Tuhan, tidak mungkin bagi-Nya untuk dikalahkan dan dibunuh. Kedua, Islam memandang penyaliban sebagai bentuk penghinaan dan penghujatan terhadap Tuhan dan para nabi-Nya. Ketiga, penolakan terhadap penyaliban Yesus konsisten dengan ajaran Islam tentang keesaan Tuhan (tauhid), yang menyatakan bahwa tidak ada yang setara atau serupa dengan Tuhan.
Implikasi Doktrinal
Penolakan terhadap penyaliban Yesus memiliki implikasi doktrinal yang mendalam dalam Islam. Penyaliban dianggap sebagai salah satu fondasi utama Kekristenan, karena menjadi dasar bagi doktrin penebusan dosa. Namun, dalam Islam, keselamatan dicapai melalui iman dan perbuatan baik, bukan melalui kematian seorang perantara. Penolakan terhadap penyaliban Yesus oleh Islam juga memperkuat ajarannya tentang keesaan Tuhan dan sifat kenabian Muhammad sebagai nabi terakhir dan utusan Tuhan.
Kelebihan dan Kekurangan Perspektif Islam
Kelebihan
Menghindari antropomorfisme: Dengan menolak penyaliban Yesus, Islam menghindari mengatribusikan sifat manusia kepada Tuhan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam tentang keesaan Tuhan, yang menyatakan bahwa Tuhan tidak memiliki sifat atau kualitas manusia.
Menekankan kasih sayang dan belas kasihan Tuhan: Dengan menyatakan bahwa Yesus tidak disalibkan, Islam menekankan kasih sayang dan belas kasihan Tuhan. Umat Islam percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan nabi-Nya disiksa dan dibunuh.
Mengajarkan keesaan Tuhan: Penolakan terhadap penyaliban Yesus konsisten dengan ajaran Islam tentang keesaan Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengantara atau perantara antara Tuhan dan manusia.
Kekurangan
Tidak didukung oleh bukti sejarah: Penolakan terhadap penyaliban Yesus bertentangan dengan bukti sejarah yang signifikan, termasuk laporan dari sumber-sumber Romawi dan Yahudi kontemporer.
Bertentangan dengan narasi Alkitab: Penolakan terhadap penyaliban Yesus bertolak belakang dengan narasi penyaliban dalam Perjanjian Baru. Narasi ini diterima secara luas oleh umat Kristen sebagai catatan sejarah tentang peristiwa tersebut.
Dapat memicu kesalahpahaman antaragama: Penolakan Islam terhadap penyaliban Yesus dapat menjadi sumber kesalahpahaman dan ketegangan antaragama. Hal ini dapat mempersulit umat Islam dan Kristen untuk terlibat dalam dialog yang produktif.
Perbandingan Perspektif Islam dan Kristen
Aspek | Perspektif Islam | Perspektif Kristen |
---|---|---|
Penyaliban Yesus | Menolak penyaliban sebagai peristiwa sejarah | Mengakui penyaliban sebagai peristiwa sejarah |
Tujuan Penyaliban | Tidak berlaku | Penebusan dosa |
Sifat Yesus | Nabi yang diutus oleh Tuhan | Tuhan atau Anak Tuhan |
Keselamatan | dicapai melalui iman dan perbuatan baik | Dicapai melalui iman pada penebusan oleh Yesus | Keesaan Tuhan | Tidak ada pengantara antara Tuhan dan manusia | Yesus Kristus sebagai perantara antara Tuhan dan manusia |