Skala Likert Menurut Sugiyono 2014

Kata Pengantar

Halo, selamat datang di NaturalNailBar.ca. Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang Skala Likert, sebuah metode pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian. Kami akan mengeksplorasi teori di balik Skala Likert, kelebihan dan kekurangannya, panduan penggunaannya, serta contoh penerapannya. Dengan memahami konsep ini, Anda dapat menyusun kuesioner yang efektif dan andal untuk penelitian Anda.

Pendahuluan

Penelitian merupakan tulang punggung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mendapatkan data yang dapat diandalkan, peneliti menggunakan berbagai metode pengumpulan data, salah satunya adalah kuesioner. Skala Likert adalah salah satu skala pengukuran yang banyak digunakan dalam kuesioner karena kesederhanaan dan efektivitasnya.

Skala Likert dikembangkan oleh psikolog sosial Rensis Likert pada tahun 1930-an. Skala ini menggunakan pernyataan-pernyataan yang menyatakan sikap atau pendapat responden terhadap topik tertentu. Responden kemudian menyatakan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap pernyataan tersebut menggunakan skala berpoin.

Skala Likert telah menjadi metode yang populer karena kemudahan penggunaannya dan kemampuannya mengukur variabel sikap secara efektif. Skala ini dapat diadaptasi untuk berbagai jenis penelitian, mulai dari studi akademis hingga survei pasar.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas konsep dasar Skala Likert, kelebihan dan kekurangannya, panduan penggunaan, dan contoh penerapannya. Dengan memahami konsep ini secara menyeluruh, peneliti dapat memanfaatkan Skala Likert untuk mengumpulkan data berkualitas tinggi yang dapat membantu mereka mencapai tujuan penelitian mereka.

Konsep Skala Likert

Skala Likert adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi responden terhadap suatu topik tertentu. Skala ini terdiri dari serangkaian pernyataan yang mewakili berbagai tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan.

Responden diminta untuk menyatakan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap setiap pernyataan menggunakan skala berpoin. Skala yang paling umum digunakan adalah skala 5 poin, di mana 1 mewakili “Sangat Tidak Setuju” dan 5 mewakili “Sangat Setuju”.

Skor Likert kemudian dihitung untuk setiap responden dengan menjumlahkan skor yang diberikan untuk setiap pernyataan. Skor ini dapat digunakan untuk membandingkan sikap atau pendapat responden terhadap topik tertentu.

Kelebihan Skala Likert

1. Sederhana dan Mudah Digunakan

Skala Likert mudah dipahami dan digunakan oleh responden. Pernyataan-pernyataan yang jelas dan skala berpoin membuatnya mudah bagi responden untuk menyatakan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka.

2. Fleksibel

Skala Likert dapat diadaptasi untuk mengukur berbagai jenis variabel sikap. Pernyataan-pernyataan dapat disesuaikan dengan topik atau tujuan penelitian tertentu.

3. Andal

Skala Likert umumnya dianggap dapat diandalkan, terutama jika menggunakan skala 5 poin atau lebih. Skor Likert yang tinggi menunjukkan bahwa responden konsisten dalam jawaban mereka.

Kekurangan Skala Likert

1. Masalah Bias

Skala Likert dapat rentan terhadap bias tanggapan sosial, di mana responden cenderung memilih tanggapan “tengah” atau “netral” untuk menghindari menyatakan pendapat yang kuat.

2. Kurang Detail

Skala Likert hanya memberikan sedikit informasi tentang kekuatan atau intensitas sikap responden. Skala ini tidak dapat membedakan antara responden yang “Sangat Setuju” dan “Cukup Setuju”.

3. Pengaruh Penataan

Urutan pernyataan dalam kuesioner dapat memengaruhi respons responden. Pernyataan positif yang ditempatkan pertama dapat memengaruhi tanggapan terhadap pernyataan negatif selanjutnya.